Meski Dinas Kesehatan Kota Depok sudah menerjunkan tim medis ke lokasi
banjir dan posko pengungsian di Kelurahan Kemirimuka dan Pondok Cina
Beji Depok, warga menilai tim tersebut tak berjalan efektif.
Pasalnya, tim dari Dinas Kesehatan hanya meninjau dan mendata berapa
warga yang menderita sakit pascabanjir dan tidak mengobati warga.
Warga bahkan diperintah untuk berobat ke Puskesmas terdekat bukan
mendirikan posko kesehatan. Warga RT005/14, Kemirimuka, Beji, Depok
meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Depok untuk segera mendirikan posko
kesehatan gratis, lantaran banyaknya warga yang menjadi korban banjir
akibat meluapnya air Sungai Ciliwung, pada Jumat 12 Februari malam lalu.
Menurut Ani Haryati, istri Ketua RT 005/014, warganya membutuhkan posko
kesehatan karena umumnya kelelahan setelah membersihkan rumah dari
endapan lumpur. Akibat memberishkan lumpur itu banyak warganya yang flu
dan ada juga yang gatal-gatal.
"Tadi pagi sih datang dua petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota
Depok. Namun petugas itu hanya melihat-lihat dan menyarankan warga
berobat ke Puskesmas dengan tanpa dipungut biaya. Cuma sekarang ini kan
banyak warga yang masih kelelahan akibat kebanjiran. Harusnya ini
menjadi perhatian Dinas Kesehatan," katanya kepada wartawan, Senin
(15/2/2010).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Hardiono berjanji akan mendirikan
posko kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan kepada warga yang
membutuhkan pengobatan. "Kami sudah menerjunkan petugas kesehatan ke
sana. Tapi kalau warga minta didirikan posko kesehatan maka kami akan
mendirikan posko itu. Mudah-mudahan besok sudah ada," kata Hardiono.