popular entri

Selasa, 05 Februari 2013

TUGAS PRAKTEK TIK (9/10)

NAMA ; YOBEL BAGAS MAHARDIKA
KELAS ; 9-B
TEMA ; KESEHATAN





Promosi Kesehatan di Indonesia Tak Maksimal

Promosi kesehatan atau health promotion kesehatan di Indonesia belum mencapai tahap yang maksimal. Masih banyak masyarakat yang tidak sadar kesehatan.

Mencegah lebih baik dari mengobati juga masih sebatas semboyan dan belum bisa menjadi sebuah landasan kesadaran di masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ahmadyani Syuaibi mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK UMY) dalam diskusi terbatas, mengenai promosi kesehatan di Indonesia yang telah dipresentasikan di Thailand baru-baru ini.

“Lebih sebatas pada sebuah slogan saja dan itu kita lihat promosi kesehatan di Indonesia belum maksimal,” ujar Syuaibi, di Kampus UMY belum lama ini.

Dia menerangkan, ada beberapa hal yang menghambat maksimalisasi promosi kesehatan di Indonesia. Pertama, karena tenaga kesehatan yang masih sedikit, sehingga sumber daya manusia untuk melakukan promosi kesehatan seperti Home Care, penyuluhan, dan demostrasi juga terbatast terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Hambatan kedua, masyarakat Indonesia masih banyak percaya pada mitos. Contohnya jika ada orang yang sakit lebih baik di bawa ke dukun dari pada di periksakan ke ahli kesehatan

“Terbatasnya tenaga kesehatan ini berakibat pada banyak masyarakat yang tidak tersentuh oleh promosi kesehatan ini disamping kuatnya kepercayaan pada mitos,” ungkap mahasiswa asal Maluku Utara ini.

Terkait mitos tersebut menurut Yani, ini merupakan masalah terbesar dalam melaksanakan promosi kesehatan. Pola pikir masyarakat yang dekat dengan mitos, sering membuat masyarakat sulit penerima pendidikan kesehatan yang diberikan oleh para ahli kesehatan. Menurut Yani, ini adalah budaya dan untuk merubah budaya juga tidak bisa secara revolusioner namun harus perlahan.

"Sehingga perlu saat ini bagi para tenaga kesehatan untuk menciptakan sebuah metode pendidikan kesehatan yang dikolaborasi dengan kepercayaan msayarakat sehingga bisa lebih bisa diterima penjelasan mengenai pendidikan kesehatan tersebut,” paparnya.

Promosi kesehatan sendiri ujarnya merupakan sebuah proses untuk membuat masyarakat lebih mampu mengontrol, menjaga, dan memperbaiki kesehatan.

Biasanya proses ini dilakukan oleh para tenaga kesehatan dengan melakukan Home Care atau kunjungan ke rumah-rumah masyarakat maupun memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan di komunitas maupun desa.

Promosi kesehatan ini bukan hanya disampaikan melalui teori saja tetapi juga melalui demonstrasi tentang pentingnya menjaga kesehatan atau langkah-langkah untuk menangani penyakit

SUMBER : OKEZONE.COM